Bab I. Konsep Dasar
- Konsep mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital
- Mengatasi masalah
- Mengomunikasikan gagasan
- Kemampuan berkomunikasi dan perangkatnya
Hakikat berkomunikasi adalah menyampaikan gagasan atau konsep kepada pihak lain. Komunikasi yang baik adalah bila informasi yang disampaikan, diterima sama isi dan maknanya oleh pihak lain.
Kemampuan mengomunikasikan menjadi semakin mudah dan memiliki jangkauan luas seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Perangkat digital yang merambah pada hampir seluruh bidang kehidupan mendukung proses berkomunikasi menjadi „tanpa hambatan‟. Pada sisi lain, kemudahan melakukan komunikasi tersebut harus dilakukan dengan tetap menjaga etika komunikasi digital, dengan apa yang disebut kewargaan digital (digital citizenship).
Melalui perangkat (komunikasi) digital, memungkinkan:
1. seseorang mencari alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapinya;
2. seseorang mencari mitra kolaborasi untuk memodifikasi atau membuat produk baru/layanan kerja baru;
3. seseorang mengomunikasikan hasil kerja berupa produk/layanan kerja kepada orang lain, atau bahkan melakukan transaksi dan negosiasi.
Setidaknya, melalui perangkat digital memungkinkan seseorang mengomunikasikan kompetensi teknis yang dimiliki berikut gagasannya kepada orang lain. Melalui perangkat (komunikasi) digital memungkinkan seseorang menyampaikan informasi audio – visual yang diinginkan.
Kemampuan mengomunikasikan gagasan pada hakikatnya adalah kebutuhan semua orang. Dengan demikian, kemampuan mengomunikasikan gagasan adalah bagian dari kecakapan hidup (life skill).
Sasaran akhir adalah mengomunikasikan gagasan dengan BENAR, BAIK, dan INDAH. Mengomunikasikan gagasan berbentuk karya (produk/layanan) dan berbagi pada orang lain adalah hakikat dari Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital: IDE – PRODUK – BERBAGI.
Bab II. Penggalian Ide
- Logiks dan Algoritma
Logika
Logika berasal dari kata
λόγος (logos), yang bermakna hasil nalar yang diutarakan dalam kata dan
dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat.Dalam
pembahasan ini, logika tidak dijelaskan secara rinci, hanya digunakan untuk mempelajari
bernalar sebagai kecakapan hidup, berpikir secara lurus, tepat, runtut, dan
teratur, yang merupakan penerapan logika dalam kehidupan keseharian.
Logika merupakan materi
yang dipelajari sampai kapanpun bahkan ketika manusia menciptakan kecerdasan buatan
(artificial intelligence).
Logika disebut juga
sebagai alat untuk menjaga dari kesesatan bernalar. Seseorang membutuhkan
kemahiran bernalar logis, agar dapat menghasilkan kesimpulan yang benar.
Beberapa manfaat yang
akan didapatkan setelah mempelajari logika antara lain sebagai berikut.
a. Menjaga supaya kita
selalu berpikir benar menggunakan asas-asas sistematis.
b. Membuat daya pikir
menjadi lebih tajam, dan menjadikannya lebih berkembang.
c. Membuat setiap orang
berpikir cermat, objektif, dan efektif dalam berkomunikasi.
d. Meningkatkan cinta
kebenaran dan menghindari kesesatan bernalar.
Salah satu fungsi logika
adalah sebagai alat untuk menarik kesimpulan. Kita dapat menggunakan alat ini
setelah melakukan penalaran berdasarkan pernyataan-pernyataan benar (premis)
yang ada. Penalaran untuk penarikan kesimpulan dibedakan menjadi dua jenis
yaitu pola nalar deduktif dan induktif.
a. Deduktif
Penarikan kesimpulan
yang bergerak dari pernyataan benar yang umum ke khusus.
Contoh:
Umum Semua siswa SMK harus disiplin
dan bertanggung jawab.
Khusus Sandi adalah siswa SMK.
Kesimpulan: Sandi harus disiplin dan bertanggung
jawab.
b. Induktif
Penarikan kesimpulan
yang bergerak dari pernyataan benar yang khusus ke umum.
Contoh:
Khusus Devi rajin belajar, dia mendapat
hasil yang memuaskan.
Khusus Yuda rajin belajar, dia mendapat
hasil yang memuaskan.
Khusus Tika rajin belajar, dia mendapat
hasil yang memuaskan.
Kesimpulan: Siswa yang rajin belajar akan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Algoritma
Algoritma adalah
serangkaian langkah-langkah yang disusun menjadi urutan logis kegiatan untuk
mencapai tujuan.
Terdapat berbagai bentuk
cara untuk mengomunikasikan algoritma, antara lain menggunakan bagan alir,
pseudo code, dan bahasa pemrograman. Bentuk algoritma yang mudah dibaca adalah
menggunakan bagan alir.
Bagan Alir (Flowchart)
a. Fungsi bagan alir
Bagan alir (Flowchart) merupakan sebuah bagan yang menunjukkan aliran algoritma dan menampilkan langkah-langkah penyelesaian terhadap suatu masalah.
Terdapat berbagai alasan bagi seseorang untuk menggunakan flowchart, antara lain sebagai berikut.
1) Dokumentasi Proses. Bagan alir dapat digunakan untuk mendokumentasikan proses menjadi lebih terorganisasi dengan baik.
2) Petunjuk untuk memecahkan masalah. Runtutan langkah dari yang umum menuju ke khusus atau sebaliknya merupakan petunjuk pemecahan masalah yang digambarkan dengan bagan alir.
3) Pemrograman. Bagan alir dapat digunakan untuk menggambarkan garis besar program yang akan dibuat. Bagan alir juga digunakan untuk merancang navigasi pengguna pada tampilan (user interface) aplikasi yang akan dibuat.
4) Mengomunikasikan hal-hal yang prosedural.
Bagan alir (Flowchart) merupakan sebuah bagan yang menunjukkan aliran algoritma dan menampilkan langkah-langkah penyelesaian terhadap suatu masalah.
Terdapat berbagai alasan bagi seseorang untuk menggunakan flowchart, antara lain sebagai berikut.
1) Dokumentasi Proses. Bagan alir dapat digunakan untuk mendokumentasikan proses menjadi lebih terorganisasi dengan baik.
2) Petunjuk untuk memecahkan masalah. Runtutan langkah dari yang umum menuju ke khusus atau sebaliknya merupakan petunjuk pemecahan masalah yang digambarkan dengan bagan alir.
3) Pemrograman. Bagan alir dapat digunakan untuk menggambarkan garis besar program yang akan dibuat. Bagan alir juga digunakan untuk merancang navigasi pengguna pada tampilan (user interface) aplikasi yang akan dibuat.
4) Mengomunikasikan hal-hal yang prosedural.
b. Simbol bagan alir
Bagan alir tersusun dari berbagai simbol yang berbeda untuk mempresentasikan sebuah input, proses, maupun output yang berbeda. Berikut adalah berbagai simbol dan masing-masing kegunaannya.
- Menggali Ide
Imajinasi
Ide perlu digali agar ditemukan. Untuk itu diharapkan dapat memulainya dengan cara berkonsentrasi. Konsentrasi adalah hal pertama dan alat utama yang harus dilakukan/digunakan. Setelah merasa nyaman dan mampu berkonsentrasi. Konsentrasi adalah hal pertama dan alat utama yang harus dilakukan/digunakan. Jangan bekerja pada saat pikiran lelah, dan jangan tergoda untuk mengambil materi dari luar karena pada fase ini Anda harus berani untuk mulai pada kebutuhan sendiri.Melatih konsentrasi adalah hal yang paling sulit. Galilah ide dari materi/subjek yang tidak familiar sama sekali, meskipun awalnya tidak percaya diri ketika membicarakan subjek tersebut. di hadapan publik tanpa persiapan. Untuk dapat melaksanakannya dengan baik, tentu saja dibutuhkan latihan yang berulang-ulang dalam hitungan hari, minggu, ataupun bulan, tergantung kepada latihan berpikir yang telah dimiliki sebelumnya, dan juga kemampuan berkonsentrasi.
Bernalar
Berpikir kreatif harus melalui proses penalaran. Bagian inilah yang akan dilatih bernalar. Mempelajari bagaimana mengerucutkan ide-ide, merancang kerangka paparan, mengecek fakta-fakta yang digunakan, dan mengidentifikasi informasi tambahan yang (mungkin) masih dibutuhkan.
a. Pengerucutan Ide
Dengan hanya berpikir sedikit saja, dapat menghasilkan pelbagai ide. Oleh karena itu, dari pikiran yang berkembang secara acak, tuliskanlah butir-butir ide dan identifikasi „pokok pembahasan‟ untuk setiap butirnya. Coba lakukan beberapa kali dengan metode yang sama.
b. Merancang desain
Pada bagian ini, akan merancang urutan hal-hal yang akan disampaikan, tentunya dengan mempertimbangkan nalar Anda, sambil berusaha memunculkan sebuah desain hasil kreasi sendiri. Dengan melakukan hal ini, tidak akan terlupa bagian-bagian yang akan disampaikan saat pembicaraan.Untuk melakukan hal tersebut, hal yang paling mudah adalah mulailah memilih pokok pembahasan yang paling banyak dikenal orang.
c. Petakan jalur Anda
Periksa kembali „jalur pengembangan dari ide, mungkin sesuatu yang sederhana. Akan tetapi, pada saat melakukannya, bisa jadi akan merasakan ada ide-ide atau pengetahuan yang kurang. Oleh karena itu, untuk pertama kalinya cari informasi dari berbagai sumber.
d. Lengkapi Pengetahuan Anda
Setelah memutuskan jalur pengembangan
ide yang akan dipaparkan, maka akan lebih mudah dalam mencari pengetahuan yang
dibutuhkan. Anda akan menikmati waktu untuk mencari informasi di internet atau
perpustakaan sebagai upaya dalam mencari fakta-fakta yang menguatkan dan
mewarnai paparan yang akan disampaikan. Hal utama yang harus diingat ketika
mengumpulkan informasi (fakta) tambahan adalah informasi-informasi tersebut
haruslah sesuai dengan desain yang dibuat dan menguatkan pendapat.
- Peta Minda
Salah satu cara untuk memvisualkan proses berpikir adalah dengan
menggunakan peta minda. Peta Minda dibuat oleh Tony Buzan tahun 1974
berdasarkan cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Peta minda membantu
kita untuk memahami suatu hal yang komplekss, cukup dengan satu gambar.
Sifatnya yang divergen, dan membentuk cabang dan ranting dalam bentuk hierarki,
membantu kita secara alami dan pelan-pelan membuat peta pemikiran tentang suatu
hal.
Menurut Buzan metode peta minda
dapat bermanfaat untuk:
1.
merangsang bekerjanya otak kiri dan otak kanan secara sinergis;
2.
membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar;
3.
membantu seseorang mengalirkan gagasan tanpa hambatan;
4.
membuat rencana atau kerangka cerita;
5.
mengembangkan sebuah ide;
6.
membuat perencanaan sasaran pribadi;
7.
meringkas isi sebuah buku;
8. menyenangkan dan mudah
diingat.
Selain itu, metode ini dapat
dimanfaatkan untuk berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Menurut Michael
Michalko, kegunaan metode peta minda antara lain sebagai berikut.
1.
Memberi pandangan menyeluruh pada permasalahan pokok.
2.
Merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu karangan.
3.
Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.
4. Mendorong pemecahan masalah
dengan kreatif.
Belum ada tanggapan untuk "Simulasi dan Komunikasi Digital"
Post a Comment
Jangan Spam Di Kolom Komentar